Kepala BPS Prov. Kalimantan Selatan Paparkan Kondisi Perekonomian Kalimantan Selatan

Pembataan, Tabalong – Senin, 29 Agustus 2022 diadakan Rapat Koordinasi Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) Kalimantan Selatan di Pendopo Bupati Kabupaten Tabalong. Acara yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Kalimantan Selatan ini difasilitasi oleh Bappedalitbang Kabupaten Tabalong selaku tuan rumah. Acara diikuti oleh Kepala dan Kepala Bidang Perekonomian di Bappeda /Bappedalitbang /Bappelitbang /Bappelitbangda di 13 Kabupaten/Kota, serta narasumber dari Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan dan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan.

Setelah dibuka oleh Wakil Bupati Kabupaten Tabalong, Drs.H. Mawardi M.Si, acara kemudian diisi oleh paparan dari Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan dan Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan. Dengan mengangkat tema tentang pembangunan perekonomian di Kalimantan Selatan, acara rapat koordinasi ini berjalan hangat.

Kepala BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Yos Rusdiansyah, SE, MM, menguraikan tentang dinamika perekonomian di Kalimantan Selatan terutama faktor-faktor yang mempengaruhi laju pertumbuhan ekonomi khususnya pada masa pandemi dan pasca pecahnya konflik Rusia-Ukraina. Yos menjelaskan bahwa ditengah tekanan global, perekonomian negara mitra dagang Kalimantan Selatan masih bisa tumbuh yang menyebabkan Kalimantan Selatan mendapatkan windfall atau keuntungan yang tidak disangka-sangka dikarenakan kenaikan harga komoditas ekspor andalan Banua seperti Batubara. Terlebih, pelonggaran mobilitas masyarakat selama pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian semakin bertumbuh. Di akhir paparannya, Yos Rusdiansyah memberikan beberapa rekomendasi dalam rangka memajukan perekonomian di Kalimantan Selatan.

Tidak ketinggalan, Kepala Bappeda Provinsi Kalimantan Selatan, Dr. Ir. Ariadi Noor, M.Si, memaparkan secara daring arah kebijakan perekonomian Kalimantan Selatan. Lebih lanjut, arah kebijakan perekonomian yang dimaksud adalah adanya transformasi perekonomian terkait dengan situasi terkini komoditas andalan Kalimantan Selatan yang sangat rentan terhadap kondisi perekonomian global. Sehingga, diperlukan adanya perubahan terkait sektor partanian dan kepariwisataan, serta dilakukannya hilirisasi dan industri. Selain arah kebijakan perekonomian, Ariadi Noor juga menjelaskan pemetaan komoditas unggulan Usaha Mikro/Kecil/Menengah atau UMKM di Kalimantan Selatan. Diharapkan kedepannya, UMKM di Kalimantan Selatan bisa memberikan kontribusi bagi perekonomian Banua. Terakhir, disampaikan tentang Kerangka Ekonomi Makro Daerah (KEMD) di Kalimantan Selatan dalam rangka peningkatan kapasitas dan kualitas perencanaan pembangunan daerah.

Setelah sesi tanya jawab, di akhir acara, Kepala Bappedalitbang Kabupaten Tabalong yang juga bertindak sebagai moderator, Ir. H. Noor Rifani, SH, MT, mengungkapkan apresiasinya atas paparan narasumber yang memberikan insight dan banyak informasi khususnya bagi perencanaan pembangunan daerah yang terkait dengan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Selatan.