Dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Senin (5/9) Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan mengadakan acara halal bihalal, di operation room Kantor BPS Provinsi Kalsel.
Tema yang diusung dalam acara tersebut adalah “Dengan Halal Bihalal Kita Pererat Tali
Silaturrahim Keluarga Badan Pusat Statistik Provinsi Kalimantan Selatan.â€
Perayaan halal bihalal kali ini dihadiri oleh kepala, kabid, dan seluruh pegawai
BPS Provinsi Kalsel, serta anggota Paguyuban Purnabhakti Pegawai BPS Provinsi
Kalsel.

Pembukaan dan sambutan oleh Kepala BPS
Provinsi Kalsel
Acara halal bihalal tersebut dibuka langsung oleh Kepala
BPS Provinsi Kalimantan Selatan, Bpk. Bambang Pramono. Dalam sambutanya, Bpk.
Bambang Pramono mengucapkan selamat Idul Fitri 1432 H kepada seluruh hadirin
yang merayakan, serta menyatakan bahwa silaturahmi ini penting untuk lebih
mengenal dan memahami satu dengan yang lain. Selanjutnya, pada kesempatan
tersebut Kepala BPS Provinsi Kalsel juga berpamitan kepada seluruh hadirin
karenan akan pindah tugas menjadi Kepala BPS Provinsi Sulawesi Selatan, serta
memohon maaf atas segalah kesalahan selama menjalani tugas sebagai kepala BPS
Provinsi Kalsel.
Untuk lebih mengafdolkan acara halal bihalal pada
peringatan Idul Fitri 1432 H ini disajikan tausiah mengenai hikmah idul fitri
dan halal bihalal yang disampaikan oleh Bpk. Zainudin BN, selaku ketua
Paguyuban Purnabhakti Pegawai BPS Provinsi Kalimantan Selatan. Seperti
disampaikan Bpk. Zainudin BN, Idul Fitri berasal dari bahasa Arab, yaitu fitrah yang memiliki arti kembali suci
atau kembali ke asal kejadian. Kelahiran seorang manusia bagaikan seorang anak,
dalam kerangka Islam, diibaratkan secarik kertas putih yang tidak dibebani dosa
apapun. Namun dalam kenyataan perjalanan hidup manusia senantiasa tidak bisa
luput dari dosa oleh karena itu perlu upaya mengembalikan pada kondisi
sebagaimana asalnya.
Selanjutnya dalam tausiahnya, penceramah menyampaikan
hikmah halal bihalal yang berarti boleh dan boleh sesuai dengan asal katanya yaitu
halalun bihalallin. Halal bihalal mulai dikenal sejak berdirinya Kerajaan
Demak dengan silaturahmi dan ritual bersalam-salaman antara raja dengan para punggawanya
setelah merayakan ibadah puasa di bulan Ramadhan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW bahwa barang siapa
melaksanakan silaturahim maka akan diberi tiga fadilah yaitu (1) diluaskan dan diberkahkan
rezekinya, (2) dipanjangkan umurnya dan (3) dijauhkan dari bala bencana serta dijamin
Allah SWT selamat dunia dan akhirat. Sebagai penutup dari rangkaian
acara tersebut, para hadirin saling bersalam-salaman dan saling memaafkan diantara
satu dengan yang lain. â–¡ Foto: My; Narasi: Tt