Juli 2013 Kota Banjarmasin mengalami Inflasi sebesar 2,24 persen
Jadwal Rilis :
Ukuran File :
Hit :
Abstraksi
Pada bulan Juli 2013 Kota Banjarmasin mengalami Inflasi sebesar 2,24 persen. Dari 66 kota di Indonesia, tercatat 66 kota mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Ternate sebesar 6,04 persen dan inflasi terendah terjadi di kota Singkawang sebesar 1,36 persen.
Inflasi Kota Banjarmasin terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukan oleh naiknya indeks pada kelompok bahan makanan sebesar 3,51 persen, kelompok makanan jadi naik sebesar 1,00 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas & bahan bakar naik sebesar 0,01 persen, kelompok kesehatan naik sebesar 0,02 persen, kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan naik sebesar 7,98 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga tidak mengalami perubahan. Sementara itu, kelompok sandang turun 0,69 persen.
Sepuluh komoditas utama yang mendorong terjadinya inflasi adalah bensin, bawang merah, beras, angkutan udara, angkutan dalam kota, saluang, ikan bakar, angkutan antar kota, kembung/gembung, tongkol.
Sepuluh komoditas utama yang menghambat terjadinya inflasi adalah gabus, bawang putih, emas perhiasan, daging ayam ras, gula pasir, apel, labu parang/manis/merah, sepat siam, kol putih/kubis, jeruk.
Menurut komponennya, barang-barang yang harganya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah (administered goods inflation) secara umum mengalami inflasi sebesar 5,67 persen, harga yang bergejolak (volatile goods inflation) inflasi sebesar 2,86 persen dan komponen inti (core inflation) mengalami infalsi sebesar 0,89 persen.
Laju inflasi tahun kalender (Januari-Juli) 2013 sebesar 3,83 persen, sedangkan laju inflasi “year on year†(Juli 2013 terhadap Juli 2012) sebesar 6,16 persen.